Sejarah romawi
Menurut legenda kota roma didirikan oleh dua orang
kakak beradik yakni romulus dan remus yang sejak lahir di buang ke sungai tiber
oleh Amulius, tapi beruntung karena mereka diselamatkan dandirawat oleh
serigala betina, kemudian mereka mendirikan kota roma, kemudian mereka bertikai
yang akhirnya menyebabkan remus terbunuh, kemudian romulus menjadi raja. Dalam catatan sejarah roma memiliki beberapa raja
yang sangat berpengaruh, raja-raja tersebut yakni:
1. Romulus
Romulus adalah raja
pertama sekaligus pendiri Roma.Romulus mendirikan Roma di atas bukit
Palatine.Setelah mendirikan Roma, Romulus mengizinkan semua laki-laki, baik
manusia bebas ataupun budak, untuk datang dan menjadi warga Roma.Untuk
menyediakan istri bagi warganya, Romulus menculik wanita-wanita kaum Sabin
sehingga kerajaan Sabin memerangi Roma.Setelah berperang dengan kaun Sabin,
Romulus berbagi gelar dengan raja Sabin, Titus Tatius.Pada masa
pemerintahannya, Roma juga berperang dengan kerajaan Fidenate dan Veii.
Romulus
memilih 100 orang bangsawan untuk membentuk senat sebagai dewan penasihat bagi
raja.Setelah penggabungan dengan Sabin, Romulus menambah lagi 100 sebagai
senat.Romulus membagi rakyatnya menjadi tiga puluh curiae (golongan), dinamai
berdasarkan tiga puluh wanita Sabin yang berperan dalam menghentikan perang
antara Romulus dan Titus Tatius.Pewakilan tiap Curiae berkumpul membentuk Dewan
Curiata. Setelah kematiannya pada usia 54 tahun, Romulus dipuja sebagai
Quirinus, dewa perang.[1]
2.
Numa Pompilius
Setelah
kematian Romulus, terjadi masa interregnum selama satu tahun dimana 10 orang
anggota senat terpilih memerintah sebagai interrex.Senat kemudian memilih Numa
Pompilius, seorang Sabin, untuk menjadi raja berikutnya.Dia dipilih karena
reputasinya sebagai orang yang adil dan beriman. Meskipun awalnya Numa tidak
mau menerima jabatan kerajaan, ayahnya meyakinkannya untuk menerima posisi itu
sebagai cara untuk melayani para dewa.
Masa pemerintahan Numa ditandai dengan perdamaian dan reformasi
keagamaan.Numa membangun kuil Janus dan melakukan kesepakatan damai dengan
kerajaan tetangga Roma.Numa kemudian menutup pintu kuil tersebut untuk
menunjukkan keadaan damai. Numa juga banyak menetapkan dan mendirikan jabatan
keagamaan di Roma, contohnya perawan vesta, Pontifex Maximus, Salii, flamine.
Numa mereformasi kalender Romawi dengan menambahkan bulan Januari dan Februari
sehingga totalnya menjadi 12 bulan.
Numa
mengatur wilayah Roma menjadi distrik-distrik untuk menciptakan aministrasi
yang lebih baik, membagi-bagi tanah kepada para penduduk, dan membentuk serikat
dagang. Tradisi mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Numa perisai Jupiter
jatuh dari langit, dengan masa depan Roma tertulis di atasnya. Numa
memerintahkan untuk membuat sebelas salinannya, yang kemudian dipuja sebagai
benda suci oleh orang Romawi.Numa memerintah selama 43 tahun dan meninggal
secara alami.[2]
3.
Tullus Hostilius
Tullus
Hostilius adalah raja yang lebih suka berperang dibanding mengurusi masalah
keagamaan.Pada masa pemerintahannya, Roma memusnahkan kerajaan Alba Longa dan
mengambil seluruh penduduknya.
Dia juga
berperang dengan kerajaan Fidenae, Veii, dan Sabin.Dia membangun tempat baru
untuk senat, Curia Hostilia, yang bertahan sampai 500 tahun setelah
kematiannya.Dalam suatu cerita, Tullus mengabaikan para dewa hingga akhirnya ia
jatuh sakit. Tullus kemudian memanggil Jupiter dan memohon pertolongannya namun
Jupiter membakar sang raja dengan petirnya. Tullus memerintah Roma selama 31
tahun.
4.
Ancus Marcius
Setelah
kematian Tullus Hostilius yang misterius, senat Romawi memilih cucu Numa
Pompilius, Ancus Marcius, sebagai raja.Seperti kakeknya, Ancus Marcius lebih
suka perdamaian dan hanya berperang jika dia diserang.Dia melakukan kesepakatan
damai dengan kerajaan tetangga Roma dan membuat mereka bersekutu dengan Roma.
Dia banyak
membangun infrastruktur, seperti penjara pertama Roma, pelabuhan, dan pabrik
garam.Dia juga membangun jembatan pertama yang melalui sungai Tiber.Setelah
memimpin selama 25 tahun, Dia meninggal secara alami seperti kakeknya, menandai
berakhirnya pemerintahan raja Latin-Sabin di Roma.
5.
Tarquinius Priscus
Tarquinius
Priscus merupakan keturunan Etruska.Setelah pindah ke Roma, dia diadopsi oleh
Ancus Marcius. Dalam masa pemerintahannya, dia memenangkan banyak peperangan
melawan kerajaan lain dan membuat Roma memperoleh banyak harta rampasan perang.
Dia menambahkan
100 anggota dari suku Etruska ke dalam senat.Dia juga menambah jumlah tentara
menjadi 6.000 infantri dan 600 kavaleri.Dia membangun kuil Jupiter, Circus
Maximus (arena balap kereta kuda), mendirikan Forum Romawi, mengadakan
kompetisi olahraga Romawi, dan memperkenalkan lambang militer Romawi.Setelah
menjadi raja selama 25 tahun, dia dibunuh oleh anak kandung Ancus Marcius.
6.
Servius Tullius
Tarquinius
Priscus digantikan oleh menantunya, Servius Tullius.Servius adalah raja Roma
kedua yang merupakan keturunan Etruska.Servius mengadakan sensus penduduk
pertama dan membagi-bagi penduduk Roma berdasarkan tingkat ekonominya dan
wilayah geografisnya.
Dia
mendirikan Dewan Centuria dan dewan Suku.Dia membangun kuil Diana dan tembok
yang mengelilingi tujuh bukit di Roma.Dia memerintah selama 44 tahun kemudian
dibunuh oleh putrinya (Tullia) dan menantunya (Tarquinius Superbus).
7.
Tarquinius Superbus
Tarquinius
Superbus anak dari Tarquinius Priscus dan menantu Servius Tullius.Tarquinius
Superbus juga adalah orang Etruska.Tidak seperti raja-raja sebelumnya, masa
pemerintahan Tarquinius Superbus diisi dengan kekejaman dan teror sehingga
rakyat memberontak padanya.
Kekuasaan
Tarquinius Superbus berakhir pada 509 SM, sekaligus menandai berakhirnya
pengaruh Etruska di Romawi dan pembentukan Republik. Sementara Tarquinius
Superbus melarikan diri ke kota Tusculum dan kemudian ke Cumae, di mana ia
meninggal dunia pada 496 SM.[3]
Peradaban Romawi Kuno
Kehidupan sosial bangsa
Romawi
Kekaisaran Romawi sangat luas sehingga dihuni oleh orang yang
berbeda-beda. Ada banyak cara hidup di Romawi.Ada beragam jenis keluarga di
Kekaisaran Romawi.Secara umum, persamaan kedudukan pria dan wanita di bawah
hukum Romawi agak lebih baik dibandingkan dengan hukum Yunani atau bahkan hukum
Islam.Persamaan gender di Romawi lebih tinggi di daerah barat, seperti di Eropa
dan Afrika Utara, daripada di daerah timur seperti di Asia Barat, yang
meneruskan tradisi-tradisi Yunani.
Orang-orang dari ras dan budaya minoritas kemungkinan merasa lebih
nyaman berada di bawah hukum Romawi. Ada banyak orang berbagai budaya dan suku
yang berinteraksi di kekaisaran sehingga muncul toleransi yang tinggi terhadap
budaya lain. Di pihak lain, hubungan ini kadangkala juga dapat meletus menjadi
kekerasan terhadap kelompok minoritas.
Banyak orang yang menjadi budak di setiap penjuru kekaisaran, dari
awal hingga akhir masa kekaisaran, namun lagi-lagi jenis perbudakan dan cara
budak diperlakukan tergantung lokasi dan waktu saat itu. Di Italia dan Sisilia,
dan mungkin juga di beberapa tempat lainnya, ladang yang luas diolah oleh
budak-budak yang diperlakukan dengan buruk.Namun budak-budak lainnya menjadi
pekerja di rumah, seperti misalnya menjadi pembantu, juru masak, pencuci, dan
pengurus kandang.Jenis budak yang kedua diperlakukan lebih baik.Banyak juga
budak yang dipekerjakan oleh pemerintah, atau oleh bisnis swasta, atau menjadi
manajer, atau mengurus toko, atau di pabrik kecil.Budak-budak lainnya merupakan
penjahat yang dihukum untuk bekerja di tambang atau kerja paksa lainnya. Bahkan
jika merdeka, mantan budak tetap tidak memiliki hak yang sama seperti halnya
orang lain.
Di seluruh kekaisaran, banyak anak lelaki di kota yang pergi
bersekolah. Beberapa anak perempuan bersekolah, namun sebagian besar tidak
diizinkan bersekolah.Di daerah pedesaan, jumlah anak yang bersekolah jauh lebih
sedikit lagi.Yang belajar di perguruan tinggi juga sedikit, karena jaraknya
yang jauh, misalnya di Athena atau di Alexandria.
Anak-anak Romawi memiliki banyak teman, baik di sekolah, keluarga,
atau di lingkungan sekitar mereka.Akan tetapi, lelaki dan gadis dari keluarga
kaya tidak diperbolehkan untuk saling mencintai dengan leluasa karena biasanya
pernikahan dilakukan melalui perjodohan yang diatur oleh keluarga.Sementara
untuk orang miskin, percintaan bisa lebih leluasa.
Sistem Kepercayaan Bangsa Romawi[4]
Ketika
kerajaan Romawi berdiri, kepercayaan masyarakat masih bersifat anisme. Apakah
Anda masih ingat apa arti anisme? Anisme adalah kepercayaan dan pemujaan
terhadap roh.
Bangsa Romawi memuja beberapa roh
seperti:
- Vesta yaitu roh pengurus api tungku
- Lares yaitu roh penjaga rumah tangga dan batas
ladang keluarga
- Penates yaitu roh penjaga lumbung
peradaban
Romawi juga mendapat pengaruh besar dari peradaban Yunani termasuk kepercayaan
yang bersifat Polytheisme. Bangsa Romawi juga menyembah dewa-dewa bangsa Yunani
namun namanya disesuaikan dengan nama-nama Romawi.
Bagaimana
perkembangan kepercayaan bangsa Romawi berikutnya? Setelah lahirnya agama
kristen, ditanah Judea yang merupakan wilayah kekaisaran Romawi maka agama yang
baru ini mulai berkembang bahkan sampai di Roma sebagai pusat pemerintahan.
Penyebaran ke arah barat dilakukan oleh Petrus dan Paulus. Penganut agama
kristen semakin banyak terutama dari golongan budak (kaum tertindas). Mengapa
para kaisar Romawi lalu memerintahkan pasukannya untuk menindas penganut agama
kristen? Karena ajaran agama kristen dapat menggoyahkan sendi-sendi kekuasaan
kaisar. Ajaran tersebut adalah:
- bersifat monotheisme sedangkan agama Romawi
bersifat polytheisme,
- menolak pendewaan kaisar,
- menolak perbudakan, dan
- menolak wajib militer dan berperang.
Berkaitan
dengan kepercayaan itu berkembanglah bangunan pemujaan terhadap dewa-dewi
seperti gedung Pantheon yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi. Setelah agama
kristen ditetapkan sebagai agama negara maka Roma kemudian menjadi pusat agama
Roma Katolik dengan pemimpinnya yang disebut Paus serta dibangun gereja yang
megah disebut gereja Santo Petrus.
Dari
uraian mengenai kepercayaan Romawi di atas terdapat nama-nama dewa yang juga dipakai
untuk nama-nama planet di jagat raya.
Peninggalan Budaya Romawi[5]
- Seni Bangunan:
Bangsa Romawi memiliki keahlian
yang tinggi dalam bidang seni bangunan-mereka telah menemukan sistem beton
sehingga bangunan-bangunan mereka bertahan beberapa abad dan dapat ditemukan
bekas-bekasnya sekarang. Peninggalan bangunan-bangunan Romawi itu antara lain:
- Puluhan kuil yang
bertebaran di kota Roma
- Pantheon yaitu rumah dewa
bagi bangsa Romawi.
- Limes yaitu tembok
pertahanan yang panjangnya puluhan kilometer, lebar 2,5 m dan tingginya 6
m
- Amphiteater dan Colloseum
yaitu bangunan berbentuk stadion yang dapat menampung ratusan ribu
penonton. Bangunan itu berfungsi sebagai tempat untuk pertunjukan
hiburan.
Baik
kaisar maupun masyarakat Romawi pada umumnya menyenangi hiburan. Pertunjukan di
Collosium itu antara lain Chairot yaitu kereta perang yang ditarik oleh
beberapa ekor kuda, gladiator yaitu perkelahian antara manusia dengan manusia:
- Circus Maximus untuk
pertunjukan hiburan sirkus.
- Forum Romanum yaitu gedung
pemerintahan.
- loaca Maxima adalah saluran
pengairan untuk menyalurkan kelebihan air hujan yang hingga sekarang
terpelihara dengan baik.
- Aquaduk yaitu bangunan
saluran air bersih. Bangunan fisik yang dibangun oleh Romawi memiliki
multi fungsi contoh: jalan raya di atas untuk mempercepat gerakan tentara
dari pusat ke daerah sedangkan di bawahnya untuk keperluan irigasi. Salah
satu jalan raya yang kuat yaitu Via Apia yang masih terpelihara hingga
sekarang.
. - Seni Sastra[6]
Pada
awalnya perkembangan karya sastra Romawi mendapat pengaruh yang kuat dari
Yunani namun berangsur-angsur karya sastranya menampakkan ciri khas
Romawi.Selain penulisan buku Aeneis karangan Vergelius dan karya Yulius Caesar
berjudul De Bello Gallica masih banyak karya sastra yang dihasilkan oleh para
pujangga Romawi kuno. Antara lain:
- Horatius dengan karyanya
berjudul Oda
- Livius, seorang sejarahwan
yang menulis buku berjudul Magnum Opus
- Lucretuis, seorang filsuf
dan penyair. Yang mengembangkan ajaran filsuf Yunani terkenal yaitu Epi
Curuc karyanya berjudul Hukum Alam ditulis dalam bentuk puisi yang
mengupas materi itu terdiri dari atom.
- Ovidius menghasilkan karya
sastra berjudul Metamorphoses.
- Cicero yang ahli pidato dan
memperoleh gelar “Bapak Prosa Latin”.
- Quintilianus, seorang
Orator terkenal dan guru retotika karya utamanya berjudul Institutio
Oratorio menjadi buku pelajaran baku pidato Latin.
- Seneca seorang penulis dan
pengacara, hasil karyanya disebut Dialog. Ia adalah guru kaisar Nero..
- Ilmu Pengetahuan[7]
Dalam
bidang ilmu pengetahuan bangsa Romawi meneruskan pengetahuan yang telah
berkembang pada jaman Yunani kuno. Diantara para ilmuwan Romawi antara lain
Galen, ahli dalam bidang obat-obatan, anatomi, dan fisiologi. Lucretius yang
mengikuti jejak Epicurus dan berpendapat materi itu terdiri dari atom.
Bangsa Romawi lebih menekankan segi kepraktisan, bukan teori semata.Sumbangan bangsa Romawi di bidang kedokteran dan obat-obatan sangat besar bagi dunia sekarang.Merka telah menggunakan radas kedokteran seperti pada gambar di atas.Radas kedokteran tersebut ditemukan di Pompeii, salah satu diantara 200 perkakas kedokteran untuk memeriksa bagian dalam ibu yang mengandung.Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan jaman sekarang.
Bangsa Romawi lebih menekankan segi kepraktisan, bukan teori semata.Sumbangan bangsa Romawi di bidang kedokteran dan obat-obatan sangat besar bagi dunia sekarang.Merka telah menggunakan radas kedokteran seperti pada gambar di atas.Radas kedokteran tersebut ditemukan di Pompeii, salah satu diantara 200 perkakas kedokteran untuk memeriksa bagian dalam ibu yang mengandung.Radas yang disebut spekulum ini menyerupai radas yang digunakan jaman sekarang.
Pada
gambar 5.23 di atas adalah alat-alat bedah antara lain jepitan (Tweezer). Para
dokter berhasil melakukan operasi gondok, amandel, dan batu ginjal. Para dokter
berhasil menolong kelahiran seorang bayi yang tidak dapat dilahirkan secara
normal yang disebut operasi caesar (disebut demikian karena pertama kali untuk
melahirkan Yulius Caesar)
Banyak
istilah-istilah kedokteran sekarang yang menggunakan bahasa Latin.Pendidikan
sangat diperhatikan yang mengajarkan tentang hukum, bahasa, pengetahuan
obat-obatan, berpidato, patriotisme dan pendidikan jasmani sehingga lahirlah
istilah “mensana in corporesano”.Majunya peradaban Romawi juga dibuktikan
melalui tata pemerintahan yang teratur, militer yang tangguh dan hukum yang
mantap seperti yang dapat Anda pelajari berikut ini.
Pemerintahan,
Militer dan Hukum[8]
Tata pemerintahan Romawi tersusun rapi yang dijalankan
dengan beberapa sendi sebagai berikut:
- pemerintahan sentralisasi,
berpusat pada kaisar.
- pelaksanaan ketertiban dan
keamanan secara ketat.
- komunikasi antara
pemerintah pusat dengan daerah terpelihara dengan baik didukung oleh
jalan yang baik.
- secara berurutan dari
imperium-pretectur-dioceses-propinsi.
- untuk mempertahankan
kekuasaan atas wilayah yang sangat luas dirempuh siasat devide et impera
yang kemudian banyak ditiru oleh bangsa-bangsa yang mempraktekkan
penjajahan misalnya Belanda di Indonesia.
Bangsa
Romawi mampu mengorganisir kekuatan militernya dengan rapi.Istilah-istilah yang
digunakan itu masih dikenal dalam dunia militer hingga sekarang misalnya
legiun, devisi, kavaleri, infantri dan lain-lain.Semangat bela negara yang
disebut patria protesta ditanamkan sedini mungklin terhadap warga
negaranya.Istilah tersebut berkembang menjadi kata patriot yang Anda kenal di
Indonesia.
Di bidang
hukum bangsa Romawi memberikan sumbangan yang besar dalam menegakkan keadilan.
Konsep bahwa semua orang sama di depan hukum serta adanya asas praduga tak
bersalah telah dikembangkan pada hukum Romawi kuno.
Hukum
Romawi adil dan manusiawi. Hukum Romawi berkembang melalui proses sejarah yang
panjang sejak pertengahan abad 5 SM sampai lahirnya kitab hukum jaman kaisar
Yustinianus abad 6 masehi. Kaisar Yustinianus mengkodifikasikan (membukukan)
hukum-hukum Romawi dari kaisar-kaisar yang memerintah sebelumnya.Kodifikasi
hukum itu disebut Corpus Yuris atau Codex Yustinianus.Codex berisi kumpulan
hukum dasar atau konstitusi 43 sejak jaman Theodosius.Selain Codex ada Pandect
yaitu kumpulan pendapat para ahli hukum.
Codex Yustinianus dijadikan dasar penyusunan Codex Napoleon yang dikembangkan lebih lanjut menjadi hukum modern hingga sekarang.
Codex Yustinianus dijadikan dasar penyusunan Codex Napoleon yang dikembangkan lebih lanjut menjadi hukum modern hingga sekarang.
[2]http://www.jualbeliforum.com/sejarah/48959-7-raja-pernah-memimpin-kerajaan-romawi.html#ixzz2QRPc3ta5
[4]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[5]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[6]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[7]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
[8]http://server.smansarbg.com/libsmansa/onnet3/onnet/content/sejarah5.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar