Sejarah
Kepercayaan Sikh, atau lebih dikenal dengan nama “Khlasa” atau “yang
murni” berasal dari agama Hindu, muncul dalam tahun 1699 M dan dianggap sebagai
kepercayaan yang paling kontemporer di dunia ini.[1]
Agama Sikh merupakan agama Non-Semit, Non-Vedic.Agama Sikh meru-pakan
agama terbesar ke-6 di dunia. Agama sikh didirikan oleh Guru Nanak pada akhir
abad 15 M. Berasal dari daerah antara Pakistan dan Barat Daya India yaitu
Punjab. Punjab berarti tanah dari 5 sungai.Guru Nanak lahir sebagai Ksatriya
(Kasta Ksatria) dalam keluarga Hindu tetapi sangat dipengaruhi oleh Islam dan
Muslim.
Agama Sikh bermula di Sultanpur, berhampiran Amritsar di wilayah Punjab,
India.Pengasas agama ini ialah Guru Nanak (1469-1539), Agama Sikh percaya
kepada adanya satu Tuhan dan dipanggil waheguru.Selepas beliau meninggal dunia,
penggantinya juga diberi pangkat guru.Sebanyak sepuluh guru telah mengambil
alih tempat beliau dan secara perlahan-lahan.Rangkaian ini berakhir pada tahun
1708 selepas kematian Gobind Singh yang tidak meninggalkan pengganti manusia
tetapi meninggalkan satu himpunan skrip suci yang dipanggil Adi Granth. Skrip
ini kemudian diberi nama Guru Granth Sahib. Gobind Singh juga telah menumbuhkan
sebuah persatuan "Persaudaraan Khalsa Sikh" dan memulakan pemakaian seragam
untuk lelaki Sikh yang taat kepada agamanya yang diberi gelaran "Lima
K".Sikhisme adalah sebuah agama monoteistik yang diasaskan mengikut ajaran
Guru Nanak dan sembilan orang guru lain di Punjab, India pada abad ke-15. Agama
Sikhisme adalah agama keenam terbesar di dunia, dengan lebih daripada 23 juta
penganut.[2]
Ajaran agama
Konsep Ketuhanan Dalam Agama Sikh
Berkaitan
dengan konsep ketuhanan, definisi terbaik yang dapat diberikan oleh orang-orang
Sikh adalah konsep ‘Mul Mantra’.Konsep ini menjadi landasan fundamental agama
Sikh yang termuat di dalam bagian permulaan kitab suci agama Sikh yaitu Sri
Guru Granth Shahib.Dalam kitab Sri Guru Granth Shahib volume 1, pasal 1 ayat 1
disebutkan istilah ‘Japoji Mul Mantra’.Ayat tersebut berbunyi “Hanya ada Allah
Tuhan Yang Esa”. Tuhan itu disebut Dadru, ‘Sang Pencipta’, atau ‘Dia yang
terbebas dari rasa takut dan rasa kebencian’, ‘Dia Yang Kekal’, ‘Dia yang tidak
dilahirkan’. Agama Sikh ini secara tegas menyatakan diri sebagai agama
mo-notheisme.Dan Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak tampak wujudnya itu disebut
‘Ek Omkara’, sedangkan Tuhan yang tampak wujudnya disebut ‘Omkara’.
Guru
Granth Shahib memberikan nama-nama yang beragam kepada bentuk penampakan Tuhan
ini (Omkara), atau yang disebut dengan ‘Kartar’ (Sang Pencipta), ‘Akal’ (Yang
Abadi), ‘Satyanama’ (Yang Maha Suci), ‘Shahib’ (Tuhan), ‘Parvadigar’ (Sang
Pemelihara), ‘Rahim’ (Sang Pengasih), ‘Karim’ (Yang Mulia). Tuhan juga
mempunyai gelar lain yang disebut dengan ‘Wahe Guru’, yang berarti satu Tuhan
yang sejati.
Disamping
mempercayai ajaran monotheisme, agama Sikh juga menentang ajaran Avtarvada,
yakni konsep titisan (inkarnasi) Tuhan.Orang-orang Sikh ini meyakini bahwa
Tuhan tidak bisa mengambil wujud berupa manusia.Mereka tidak percaya bahwa
Tuhan bisa melakukan inkarnasi, dan mereka juga melarang
pe-nyembahan-penyembahan terhadap berhala-berhala.Guru Nanak sangat dipengaruhi
oleh ajaran Kabir. Tidak mengherankan, bila Anda membaca ‘Sri Guru Granth
Sha-hib’, terdapat beberapa bab yang mengandung untaian ‘Do has’ dari Sant
Kabir. ‘Dukh mein sumren sab kare, Sukh mein kare na koi.Joi sukh mein sumren
kare, to dukh kahe hoi’. Artinya, setiap orang akan ingat kepada Tuhannya
tatkala ia berada dalam lilitan masalah, tetapi tidak seorangpun yang
mengingat-Nya tatkala berada dalam keadaan senang dan bahagia. Seseorang yang
bisa mengingat Tuhan tatkala berada dalam keadaan senang dan bahagia, bagaimana
mungkin ia akan terjatuh ke dalam masalah .[3]
Tentang Ajaran Kitab Suci Agama
Sikh
kelima,
guru Arjan Dev terkenal karena menyusun Adi Granth, kitab suci agama Sikh.
Kitab suci ini kemudian dideklarasikan menjadi Guru Granth Sahib oleh Guru
Gobind Singh. Kitab suci Guru Granth Sahib ini berisikan ajaran-ajaran suci
dalam bentuk asli yang ditulis oleh para guru sikh sendiri. Di dalam kitab
sucinya berisi ajaran-ajaran agama, syair-syair yang telah dikodifikasikan.
Dari
kitab Sri Guru Granth Shahib. Agama Sikh mewajibkan lima hal yang selalu harus
ada, yang dikenal dengan sebutan ‘5K’.
1.
Huruf ‘K’yang pertama adalah
‘Kash’ yakni rambut yang tidak boleh dipotong yang ada pada diri sang
guru.
2.
Huruf ‘K’ yang kedua adalah
‘Kanga’, yakni sisir yang dipergunakan untuk merapihkan rambut.
3.
Huruf ‘K’ yang ketiga adalah
‘Kadha’, yakni gelang besi yang diper-gunakan di tangan atau kaki untuk
memberikan kekuatan dan daya tahan diri.
4.
Huruf ‘K’ yang keempat adalah
‘Kripan’, pisau belati yang dipergu-nakan untuk pertahanan diri.
5.
Huruf ‘K’ yang kelima adalah
‘Kacha’ yaitu pakaian yang panjang ke bawah hingga ke batas lutut atau sebatas
paha yang dimaksudkan untuk kelincahan gerak.
Penampakkan dengan ‘5K’ ini menjadi cara atau ciri
untuk mengenali orang-orang Sikh.[4]
SEPULUH GURU SIKH
Kesepuluh Guru dalam Sikhisme
adalah:
#
|
Nama
|
Menjadi Guru pada
|
Lahir
|
Wafat
|
Usia
|
Ayah
|
Ibu
|
1
|
69
|
Mata Tripta
|
|||||
2
|
48
|
Mata Ramo
|
|||||
3
|
95
|
Bakht Kaur
|
|||||
4
|
47
|
Mata Daya Kaur
|
|||||
5
|
43
|
Mata Bhani
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar