Rabu, 05 Juni 2013

Agama Sikh


Sejarah
Kepercayaan Sikh, atau lebih dikenal dengan nama “Khlasa” atau “yang murni” berasal dari agama Hindu, muncul dalam tahun 1699 M dan dianggap sebagai kepercayaan yang paling kontemporer di dunia ini.[1]
Agama Sikh merupakan agama Non-Semit, Non-Vedic.Agama Sikh meru-pakan agama terbesar ke-6 di dunia. Agama sikh didirikan oleh Guru Nanak pada akhir abad 15 M. Berasal dari daerah antara Pakistan dan Barat Daya India yaitu Punjab. Punjab berarti tanah dari 5 sungai.Guru Nanak lahir sebagai Ksatriya (Kasta Ksatria) dalam keluarga Hindu tetapi sangat dipengaruhi oleh Islam dan Muslim. 
Agama Sikh bermula di Sultanpur, berhampiran Amritsar di wilayah Punjab, India.Pengasas agama ini ialah Guru Nanak (1469-1539), Agama Sikh percaya kepada adanya satu Tuhan dan dipanggil waheguru.Selepas beliau meninggal dunia, penggantinya juga diberi pangkat guru.Sebanyak sepuluh guru telah mengambil alih tempat beliau dan secara perlahan-lahan.Rangkaian ini berakhir pada tahun 1708 selepas kematian Gobind Singh yang tidak meninggalkan pengganti manusia tetapi meninggalkan satu himpunan skrip suci yang dipanggil Adi Granth. Skrip ini kemudian diberi nama Guru Granth Sahib. Gobind Singh juga telah menumbuhkan sebuah persatuan "Persaudaraan Khalsa Sikh" dan memulakan pemakaian seragam untuk lelaki Sikh yang taat kepada agamanya yang diberi gelaran "Lima K".Sikhisme adalah sebuah agama monoteistik yang diasaskan mengikut ajaran Guru Nanak dan sembilan orang guru lain di Punjab, India pada abad ke-15. Agama Sikhisme adalah agama keenam terbesar di dunia, dengan lebih daripada 23 juta penganut.[2]

Ajaran agama
Konsep Ketuhanan Dalam Agama Sikh
Berkaitan dengan konsep ketuhanan, definisi terbaik yang dapat diberikan oleh orang-orang Sikh adalah konsep ‘Mul Mantra’.Konsep ini menjadi landasan fundamental agama Sikh yang termuat di dalam bagian permulaan kitab suci agama Sikh yaitu Sri Guru Granth Shahib.Dalam kitab Sri Guru Granth Shahib volume 1, pasal 1 ayat 1 disebutkan istilah ‘Japoji Mul Mantra’.Ayat tersebut berbunyi “Hanya ada Allah Tuhan Yang Esa”. Tuhan itu disebut Dadru, ‘Sang Pencipta’, atau ‘Dia yang terbebas dari rasa takut dan rasa kebencian’, ‘Dia Yang Kekal’, ‘Dia yang tidak dilahirkan’. Agama Sikh ini secara tegas menyatakan diri sebagai agama mo-notheisme.Dan Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak tampak wujudnya itu disebut ‘Ek Omkara’, sedangkan Tuhan yang tampak wujudnya disebut ‘Omkara’. 
Guru Granth Shahib memberikan nama-nama yang beragam kepada bentuk penampakan Tuhan ini (Omkara), atau yang disebut dengan ‘Kartar’ (Sang Pencipta), ‘Akal’ (Yang Abadi), ‘Satyanama’ (Yang Maha Suci), ‘Shahib’ (Tuhan), ‘Parvadigar’ (Sang Pemelihara), ‘Rahim’ (Sang Pengasih), ‘Karim’ (Yang Mulia). Tuhan juga mempunyai gelar lain yang disebut dengan ‘Wahe Guru’, yang berarti satu Tuhan yang sejati.
Disamping mempercayai ajaran monotheisme, agama Sikh juga menentang ajaran Avtarvada, yakni konsep titisan (inkarnasi) Tuhan.Orang-orang Sikh ini meyakini bahwa Tuhan tidak bisa mengambil wujud berupa manusia.Mereka tidak percaya bahwa Tuhan bisa melakukan inkarnasi, dan mereka juga melarang pe-nyembahan-penyembahan terhadap berhala-berhala.Guru Nanak sangat dipengaruhi oleh ajaran Kabir. Tidak mengherankan, bila Anda membaca ‘Sri Guru Granth Sha-hib’, terdapat beberapa bab yang mengandung untaian ‘Do has’ dari Sant Kabir. ‘Dukh mein sumren sab kare, Sukh mein kare na koi.Joi sukh mein sumren kare, to dukh kahe hoi’. Artinya, setiap orang akan ingat kepada Tuhannya tatkala ia berada dalam lilitan masalah, tetapi tidak seorangpun yang mengingat-Nya tatkala berada dalam keadaan senang dan bahagia. Seseorang yang bisa mengingat Tuhan tatkala berada dalam keadaan senang dan bahagia, bagaimana mungkin ia akan terjatuh ke dalam masalah .[3]
Tentang Ajaran Kitab Suci Agama Sikh
kelima, guru Arjan Dev terkenal karena menyusun Adi Granth, kitab suci agama Sikh. Kitab suci ini kemudian dideklarasikan menjadi Guru Granth Sahib oleh Guru Gobind Singh. Kitab suci Guru Granth Sahib ini berisikan ajaran-ajaran suci dalam bentuk asli yang ditulis oleh para guru sikh sendiri. Di dalam kitab sucinya berisi ajaran-ajaran agama, syair-syair yang telah dikodifikasikan.
Dari kitab Sri Guru Granth Shahib. Agama Sikh mewajibkan lima hal yang selalu harus ada, yang dikenal dengan sebutan ‘5K’. 
1.      Huruf ‘K’yang pertama adalah ‘Kash’ yakni rambut yang tidak boleh dipotong yang ada pada diri sang guru. 
2.      Huruf ‘K’ yang kedua adalah ‘Kanga’, yakni sisir yang dipergunakan untuk merapihkan rambut. 
3.      Huruf ‘K’ yang ketiga adalah ‘Kadha’, yakni gelang besi yang diper-gunakan di tangan atau kaki untuk memberikan kekuatan dan daya tahan diri. 
4.      Huruf ‘K’ yang keempat adalah ‘Kripan’, pisau belati yang dipergu-nakan untuk pertahanan diri. 
5.      Huruf ‘K’ yang kelima adalah ‘Kacha’ yaitu pakaian yang panjang ke bawah hingga ke batas lutut atau sebatas paha yang dimaksudkan untuk kelincahan gerak. 
Penampakkan dengan ‘5K’ ini menjadi cara atau ciri untuk mengenali orang-orang Sikh.[4]
SEPULUH GURU SIKH
Kesepuluh Guru dalam Sikhisme adalah:
#
Nama
Menjadi Guru pada
Lahir
Wafat
Usia
Ayah
Ibu
1
69
Mata Tripta
2
48
Mata Ramo
3
95
Bakht Kaur
4
47
Mata Daya Kaur
5
43
Mata Bhani



[1] Nyoman S. Pendit, Guru Nanak dan Agama Sikh, Jakarta: Yayasan Sikh Gurdwara Mission: 1988, Cet.II, h.26
[2]http://cpchenko.blogspot.com/2011/11/pengetahuan-mengenai-agama-sikh.html
[3]http://cpchenko.blogspot.com/2011/11/pengetahuan-mengenai-agama-sikh.html
[4] ibid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar