Sejarah
Suku Indian
adalah pemukim pertama Amerika
Utara datang dari Asia
lebih dari 20.000 tahun lalu.Karena mengikuti hewan buruan, mereka mengembara
melewati Selat
Bering (dulu tanah genting, kini pemisah
titik paling timur Benua Asia dan titik paling barat Benua Amerika).Lambat laun
mereka menetap dan berkembang menjadi berbagai suku.Berabad-abad
mereka membangun masyarakat teratur.Pada abad ke-16, orang Eropa
tiba di Amerika Utara untuk pertama kali.Karena mengira tiba di India
(Asia), mereka secara keliru menyebut penduduk asli itu orang
"Indian".Orang Eropa menginginkan tanah.Karena itu keberadaan
penduduk asli terancam.Kaum Indian lalu bertempur melawan para pemukim baru.Pada
abad ke-19, suku Indian melawan pemerintah Amerika
Serikat yang berusaha menggusur
mereka.Lewat perjuangan sengit, kaum Indian dipindahkan ke reservat, daerah
khusus buat mereka. Hingga kini banyak orang Indian masih hidup di sana.[1]
Kebudayaan dan
Kepercayaan[2]
Kebudayaan
Material dan Immaterial
Kebudayaan
material merupakan kebudayaan yang merupakan hasil karya dari manusia. Bila
melirik ke Amerika, maka akan kita jumpai Piramida Matahari di Teotihuacan
(Meksiko), atau Piramida Castilo di Yukatan.
Kebudayaan Immaterial merupakan
kebudayaan rohaniah manusia yang menghasilkan ilmu pengetahuan, kepercayaan,
kesusilaan, kesopanan, dan hukum.Hal ini menunjukkan kepercayaan masuk dalam
ranah immaterial, namun bentuk material dapat kita temui pada tempat upacara di
mana kepercayaan ini dilakukan.
Suku-Suku yang Mengenal
Pengorbanan Manusia di Amerika
“Umumnya
dalam kepercayaan orang Indian Azteca, Maya, dan Inca adalah menyembah
patung-patung, mengadakan upacara korban manusia . . .” Dari pernyataan
mengindikasikan bahwa 3 suku yang terkenal dari Amerika ini mengenal upacara
dengan mengorbankan manusia.
“. . .
kelompok suku yang lebih besar yang dikenal sebagai orang Missippi atau
penganut kebudayaan kuil tugu . . . . mereka berkembang menjadi masyarakat yang
mengenal sistem hierarki yang memiliki dan mempraktekkan upacara pengorbanan
manusia . .
Diatas
merupakan suku yang menyelenggarakan upacara pengorbanan, walau demikian tidak
banyak refrensi yang menggambarkan secara detail bagaimana pengorbanan manusia
ini.
Proses Upacara Pengorbanan
Manusia
Ada
banyak suku di Amerika, namun hanya 4 yang bisa diidentifikasikan
menyelenggarakan upacara pengorbanan manusia sesuai refrensi yang digunakan
(dapat dilihat pada daftar refrensi).Walau begitu, orang Missipi dan suku Inca
tak bisa digambarkan bagaimana pengorbanan manusia ini diselenggarakan.Hanya
Azteca yang bisa digambarkan sedikit jelas.Sementara itu suku Maya yang dikenal
lemah lembut juga mengenal upacara ini, mereka mendapatkan upacara ini dari
orang Toltek (jadi suku Toltek merupakan suku yang juga menyelenggarakan
pengorbanan manusia.) yang menjadikannya sebagai bagian terpenting dari upacara
keagamaan.
Bangsa
Aztec menyembah banyak dewa atau politheisme.Mereka menyembah dewa matahari
yaitu Huitzilochti.Mereka mempercayai bahwa matahari adalah sumber kehidupan
dan harus terus dipelihara, agar terus beredar pada orbitnya dan berputar
terbit dan tenggelam.Untuk itu diperlukan pelumas yang murni yaitu darah
manusia.Mereka meyakini bahwa pengorbanan manusia merupakan tugas suci dan
wajib dilakukan agar dewa matahari tetap memberikan kemakmuran bagi manusia.
Upacara pengorbanan dilakukan di atas altar di puncak piramid dengan cara
mengambil jantung korban untuk pendeta. Upacara pengorbanan manusia juga
dilakukan secara masal dengan cara membunuh banyak orang.
Huzlopochtli,
khususnya, demikian rakus sehingga pada upacara istimewa ribuan manusia
dikorbankan sebagai sesaji untuknya dalam waktu satu hari saja.Monte Zuma II
pernah mengorbankan 5100 orang korban dalam satu upacara peringatan
tahtanya.Pada waktu Ahuitzolt yang berkuasa pada abad ke-15, paling tidak
20.000 jiwa manusia dijadikan korban dalam upacara. Calon korban digiring ke
puncak piramida tempat pendeta saling berebut bagian mereka masing-masing dan
memotong jantung si korban dengan pisau batu gelas, lalu mempersembahkannya
hangat-hangat dan masih berlumur darah ke batu altar sang dewa.
Kematian Terhormat
Pada
puncak kejayaan kekuasaan Aztec, Tenochittlan merupakan pusat upacara berdarah
yang semakin menjadi-menjadi.Berbagai jamuan sakramental dan ritus-ritus
lainnya, menciptakan suatu kehidupan yang dibayang-bayangi oleh lambang
kematian.Bagi bangsa Aztec, darah manusia merupakan bagian upacara untuk
mencegah kehancuran dunia, yang menurut mereka ditandai oleh lenyapnya
matahari.Upacara kurban bagi bangsa Aztec bukanlah hal yang mengerikan, begitu
pula bagi calon korban.Menurut kepercayaan mereka, kematian di tangan para
pendeta merupakan suatu kehormatan. Korban itu dipersembahkan kepada dewa-dewa
dengan cara membelah dada dan mengambil hatinya, agar tidak marah dan lapar dan
mendatangkan bencana alam. Kepercayaan ini mempengaruhi pendangan orang
Aztec.Sejak masa kanak-kanak mereka telah dilatih untuk siap dijadikan kurban
ritual bila mereka tertawan dalam peperangan.Mati sebagai kurban upacara bagi
mereka berarti ikut menyumbangkan hati dan darah untuk dipersembahkan kepada
dewa matahari, dan dengan demikian ikut memperkuat matahari dalam peperangan
sehari-hari melawan gelap (malam) sehingga mereka menjadi bagian penting dari
matahari.
Hipotesis Antropolog tentang
Upacara Pengorbanan
1.
Pengorbanan dilakukan untuk
mengurangi jumlah penduduk, terutama sejak jumlah tawanan perang meningkat
dengan pesat dibandingkan dengan jumlah kelahiran.
2.
Untuk memberikan kepada rakyat
mayat-mayat yang dikorbankan sebagai sumber protein dan vitamin. Hipotesis ini
sangat lemah, karena bangsa Aztec menghasilkan jagung, kacang, serta memelihara
anjing, ayam dan kalkun.
3.
Pendapat yang lebih rasional
adalah untuk menakut-nakuti para pembangkang dan pemberontak, agar mereka tidak
melakukan perlawanan terhadap penguasa raja. Para tawanan perang banyak
dijadikan korban dan jumlah besar untuk dewa matahari, orang-orang yang
bersalah juga yang bersalah juga jadi sasaran untuk jadi korban seperti
jenderal yang salah dalam memimpin perang, para koruptor, hakim yang keliru
membuat keputusan, serta pejabat negara yang berbuat salah, termasuk orang yang
memasuki daerah terlarang istana raja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar