Rabu, 05 Juni 2013

Agama Suku Indian di Amerika


Sejarah
Suku Indian adalah pemukim pertama Amerika Utara datang dari Asia lebih dari 20.000 tahun lalu.Karena mengikuti hewan buruan, mereka mengembara melewati Selat Bering (dulu tanah genting, kini pemisah titik paling timur Benua Asia dan titik paling barat Benua Amerika).Lambat laun mereka menetap dan berkembang menjadi berbagai suku.Berabad-abad mereka membangun masyarakat teratur.Pada abad ke-16, orang Eropa tiba di Amerika Utara untuk pertama kali.Karena mengira tiba di India (Asia), mereka secara keliru menyebut penduduk asli itu orang "Indian".Orang Eropa menginginkan tanah.Karena itu keberadaan penduduk asli terancam.Kaum Indian lalu bertempur melawan para pemukim baru.Pada abad ke-19, suku Indian melawan pemerintah Amerika Serikat yang berusaha menggusur mereka.Lewat perjuangan sengit, kaum Indian dipindahkan ke reservat, daerah khusus buat mereka. Hingga kini banyak orang Indian masih hidup di sana.[1]

Kebudayaan dan Kepercayaan[2]
Kebudayaan Material dan Immaterial
Kebudayaan material merupakan kebudayaan yang merupakan hasil karya dari manusia. Bila melirik ke Amerika, maka akan kita jumpai Piramida Matahari di Teotihuacan (Meksiko), atau Piramida Castilo di Yukatan.
Kebudayaan Immaterial merupakan kebudayaan rohaniah manusia yang menghasilkan ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesusilaan, kesopanan, dan hukum.Hal ini menunjukkan kepercayaan masuk dalam ranah immaterial, namun bentuk material dapat kita temui pada tempat upacara di mana kepercayaan ini dilakukan.
Suku-Suku yang Mengenal Pengorbanan Manusia di Amerika
Umumnya dalam kepercayaan orang Indian Azteca, Maya, dan Inca adalah menyembah patung-patung, mengadakan upacara korban manusia . . .” Dari pernyataan mengindikasikan bahwa 3 suku yang terkenal dari Amerika ini mengenal upacara dengan mengorbankan manusia.
. . . kelompok suku yang lebih besar yang dikenal sebagai orang Missippi atau penganut kebudayaan kuil tugu . . . . mereka berkembang menjadi masyarakat yang mengenal sistem hierarki yang memiliki dan mempraktekkan upacara pengorbanan manusia . .
Diatas merupakan suku yang menyelenggarakan upacara pengorbanan, walau demikian tidak banyak refrensi yang menggambarkan secara detail bagaimana pengorbanan manusia ini.
Proses Upacara Pengorbanan Manusia
Ada banyak suku di Amerika, namun hanya 4 yang bisa diidentifikasikan menyelenggarakan upacara pengorbanan manusia sesuai refrensi yang digunakan (dapat dilihat pada daftar refrensi).Walau begitu, orang Missipi dan suku Inca tak bisa digambarkan bagaimana pengorbanan manusia ini diselenggarakan.Hanya Azteca yang bisa digambarkan sedikit jelas.Sementara itu suku Maya yang dikenal lemah lembut juga mengenal upacara ini, mereka mendapatkan upacara ini dari orang Toltek (jadi suku Toltek merupakan suku yang juga menyelenggarakan pengorbanan manusia.) yang menjadikannya sebagai bagian terpenting dari upacara keagamaan.
Bangsa Aztec menyembah banyak dewa atau politheisme.Mereka menyembah dewa matahari yaitu Huitzilochti.Mereka mempercayai bahwa matahari adalah sumber kehidupan dan harus terus dipelihara, agar terus beredar pada orbitnya dan berputar terbit dan tenggelam.Untuk itu diperlukan pelumas yang murni yaitu darah manusia.Mereka meyakini bahwa pengorbanan manusia merupakan tugas suci dan wajib dilakukan agar dewa matahari tetap memberikan kemakmuran bagi manusia. Upacara pengorbanan dilakukan di atas altar di puncak piramid dengan cara mengambil jantung korban untuk pendeta. Upacara pengorbanan manusia juga dilakukan secara masal dengan cara membunuh banyak orang.
Huzlopochtli, khususnya, demikian rakus sehingga pada upacara istimewa ribuan manusia dikorbankan sebagai sesaji untuknya dalam waktu satu hari saja.Monte Zuma II pernah mengorbankan 5100 orang korban dalam satu upacara peringatan tahtanya.Pada waktu Ahuitzolt yang berkuasa pada abad ke-15, paling tidak 20.000 jiwa manusia dijadikan korban dalam upacara. Calon korban digiring ke puncak piramida tempat pendeta saling berebut bagian mereka masing-masing dan memotong jantung si korban dengan pisau batu gelas, lalu mempersembahkannya hangat-hangat dan masih berlumur darah ke batu altar sang dewa.
Kematian Terhormat
Pada puncak kejayaan kekuasaan Aztec, Tenochittlan merupakan pusat upacara berdarah yang semakin menjadi-menjadi.Berbagai jamuan sakramental dan ritus-ritus lainnya, menciptakan suatu kehidupan yang dibayang-bayangi oleh lambang kematian.Bagi bangsa Aztec, darah manusia merupakan bagian upacara untuk mencegah kehancuran dunia, yang menurut mereka ditandai oleh lenyapnya matahari.Upacara kurban bagi bangsa Aztec bukanlah hal yang mengerikan, begitu pula bagi calon korban.Menurut kepercayaan mereka, kematian di tangan para pendeta merupakan suatu kehormatan. Korban itu dipersembahkan kepada dewa-dewa dengan cara membelah dada dan mengambil hatinya, agar tidak marah dan lapar dan mendatangkan bencana alam. Kepercayaan ini mempengaruhi pendangan orang Aztec.Sejak masa kanak-kanak mereka telah dilatih untuk siap dijadikan kurban ritual bila mereka tertawan dalam peperangan.Mati sebagai kurban upacara bagi mereka berarti ikut menyumbangkan hati dan darah untuk dipersembahkan kepada dewa matahari, dan dengan demikian ikut memperkuat matahari dalam peperangan sehari-hari melawan gelap (malam) sehingga mereka menjadi bagian penting dari matahari.
Hipotesis Antropolog tentang Upacara Pengorbanan
1.      Pengorbanan dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk, terutama sejak jumlah tawanan perang meningkat dengan pesat dibandingkan dengan jumlah kelahiran.
2.      Untuk memberikan kepada rakyat mayat-mayat yang dikorbankan sebagai sumber protein dan vitamin. Hipotesis ini sangat lemah, karena bangsa Aztec menghasilkan jagung, kacang, serta memelihara anjing, ayam dan kalkun.
3.      Pendapat yang lebih rasional adalah untuk menakut-nakuti para pembangkang dan pemberontak, agar mereka tidak melakukan perlawanan terhadap penguasa raja. Para tawanan perang banyak dijadikan korban dan jumlah besar untuk dewa matahari, orang-orang yang bersalah juga yang bersalah juga jadi sasaran untuk jadi korban seperti jenderal yang salah dalam memimpin perang, para koruptor, hakim yang keliru membuat keputusan, serta pejabat negara yang berbuat salah, termasuk orang yang memasuki daerah terlarang istana raja.



[1]http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Indian
[2]http://kuninghijau.wordpress.com/2011/02/13/pengorbanan-manusia-pada-suku-aztec-di-amerika-kuno/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar